Hasil Quick Count Pilpres 2014. Prabowo Hatta VS Jokowi-JK. Populi Center 49.05% :50.95%. CSIS 48.10% :51.90%. Litbang Kompas 47.66% :52.33%. IPI 47.05% :52.95%. LSI 46.43% :53.37%. RRI 47.32% :52.68%. SMRC 47.09% :52.91%. Puskaptis 52.05% :47.95%. IRC 51.11% :48.89%. LSN 50.56% :49.94%. JSI 50.13% :49.87% .

KABINET KERJA

Rabu, 19 Juni 2013

Partaiku Sayang Rakyatku Tendang

pemiluindonesiaku.blogspot.com - Sikap DPR yang akhirnya menyetujui rencana kenaikan BBM dengan voting, nyata-nyata menyakiti perasaan rakyat. Pro kontra kenaikan BBM tidak dipertimbangkan dengan serius. Hasil survey Lembaga Survei Nasional (LSN), dimana sebanyak 86,1% responden menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM, 12,4% setuju dan 1,5% responden menyatakan tidak tahu, sama sekali tidak diperhitungkan.

Inilah morfologi asli dari Demokrasi. Keputusan sepenting apapun pada akhirnya bisa ditentukan oleh suara terbanyak. Secara otomatis pula suara terkecil wajib menerima keputusan suara terbanyak. “Jumlah kepala lebih penting dari isi kepala (pemikiran)”.

Sekalipun DPR dipilih langsung oleh rakyat, ternyata tidak secara otomatis akan menyuarakan keinginan dan harapan rakyat. Lebih sering malah kita saksikan anggota DPR lebih agresif membela partainya sendiri. Kepentingan partai melampaui keinginan rakyat.

Lebih menyakitkan lagi produk hukum DPR lebih banyak melahirkan UU yang pro terhadap kepentingan Korporasi asing, bersifat liberal dan monopolis. Sebut saja UU tentang Kelistrikan, UU tentang Air, UU ketenagakerjaan, dsb.

Jika seperti ini terus, masihkah kita akan percaya? Masihkah kita harus memilih?

Seperti diakui anggota DPR dari PDI-P “ Perjuangan ada dua, Intraparlemen dan Ekstraparlemen”… dan kenyataannya, sejarah negeri ini dan juga negara-negara lain “Perubahan” selalu terjadi melalui proses “Ekstraparlemen”. Mahasiswa sebagai Garda terdepan.. Ayo bergeraklah.. dengan tetap menunjukkan sikap intelektualitas dan moralitas…
Sumber:kompasiana.com - Rabu,19 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMILU