Hasil Quick Count Pilpres 2014. Prabowo Hatta VS Jokowi-JK. Populi Center 49.05% :50.95%. CSIS 48.10% :51.90%. Litbang Kompas 47.66% :52.33%. IPI 47.05% :52.95%. LSI 46.43% :53.37%. RRI 47.32% :52.68%. SMRC 47.09% :52.91%. Puskaptis 52.05% :47.95%. IRC 51.11% :48.89%. LSN 50.56% :49.94%. JSI 50.13% :49.87% .

KABINET KERJA

Sabtu, 15 Agustus 2015

Inilah Profil Tom Lembong, Menteri Baru di Kabinet Kerja Jokowi

pemiluindonesiaku.blogspot.com - Dari enam Menteri yang diganti dan direposisi oleh Presiden Jokowi, Rabu 12 Agustus, ada satu nama yang belum terlalu akrab di mata publik Indonesia. Dia adalah Thomas Tri Kasih Lembong atau akrab dipanggil Tom Lembong, yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan posisi Rachmad Gobel.

Tom Lembong merupakan pemilik bisnis bioskop Blitz Megaplex. Sebelumnya, selama belasan tahun lalu, pria ini dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab menelola aset para obligor BLBI di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Menurut catatan Tempo, jabatan yang dipegang Lembong waktu itu Kepala Divisi Asset Management Investment (AMI) BPPN. Media kerap mengutip Lembong terkait penjualan aset-aset obligor kakap. Termasuk yang menjadi sorotan ketika restrukturisasi aset Sinar Mas era tahun 2001.

BPPN awalnya setuju untuk menalangi utang Kelompok Sinar Mas kepada BII bila pembayarannya macet. Ternyata Grup Sinar Mas benar-benar tak bisa membayar utangnya ke BII. Apalagi setelah Asia Pulp and Paper (APP) yang 57 persen sahamnya dimiliki Sinar Mas mengumumkan penghentian pembayaran bunga dan pokok utang APP dan anak-anak perusahaannya kepada para kreditornya.

Thomas Lembong meyakini BPPN akan tetap membayari utang tersebut, menurutnya BPPN punya banyak cara untuk membayarnya: bisa dengan uang tunai, obligasi, atau aset lancar yang ada di BPPN. “Butuh uang tunai, ya, silakan. BPPN tidak kesulitan menyediakannya,” katanya penuh percaya diri.

Catatan kedua Lembong, ketika memutuskan menjual perkebunan kelapa sawit eks milik keluarga Salim kepada perusahaan asal Malaysia, Guthrie Berhad. Penjualan seharga 350 juta dollar AS, atau sekitar Rp 3,3 trilyun disesalkan kalangan DPR karena melepas ke saingan kelapa sawit Indonesia.

Selama di BPPN, itu Lembong menurut Majalah Tempo cocok dengan Menteri Keuangan Rizal Ramli karena dianggap berani mengambil risiko menjual aset-aset BPPN secara cepat.

Nama Lembong juga sempat dicekal pemerintah ketika besama Garibaldi Thohir, dan Edwin Soeryadjaya mengelola PT Adaro Indonesia TBK. Adaro pada Agustus 2008 bersama-sama grup Bakrie dituduh pemerintah belum membayar utang royalti ke negara.

Berikut karir Thomas Trikasih Lembong

1995 – 1996: Divisi ekuitas di Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd.

1999 – 2000: Bankir Investasi di Deutsche Securities Indonesia

2000 – 2002: Badan Penyehatan Perbankan Nasional

2002 – 2005: Manajer Investasi di Farindo Investment

2006 – sekarang: Partner di Quvat Management

2012: Komisaris Utama PT Graha Layar Prima Tbk merupakan pemilik bisnis bioskop Blitz.

Pendidikan :

– Lulusan Universitas Harvard

Sumber: m.aktualpost.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMILU