pemiluindonesiaku.blogspot.com - Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 72 tahun), atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK, adalah mantan Wakil Presiden Indonesia yang menjabat pada 2004 – 2009 dan Ketua Umum Partai Golongan Karya pada periode yang sama. JK menjadi capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura. Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Jokowi
dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, di Gedung Joang
'45, Jakarta Pusat. Pasangan ini diusung oleh empat partai yaitu PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura
Kehidupan awal
Prangko Wakil Presiden Jusuf Kalla |
Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964, Ketua HMI
Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas
Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik,
Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri
Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.
Pengusaha
Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah
kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis
ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan
kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang,
kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Karier politik
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri
(Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai
menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon
presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden
RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya
menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara
langsung oleh rakyat.
Ia menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat,
yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai
negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan
bergelar master, doktor, dan profesor.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Kehidupan pribadi
Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sembilan orang cucu.
Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pendidikan
- Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
- The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)
Menjelang Pemilu Presiden 2009
Setelah tidak berkomitmen untuk koalisi dengan Partai Demokrat,
ia ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Partai Golkar
sebagai Calon Presiden dalam Pemilihan Presiden 2009. Dalam
perkembangan terakhir, JK memutuskan menggandeng Ketua Umum Partai Hanura Wiranto
sebagai cawapresnya. Namun JK dinyatakan kalah dalam quick count
(hitung cepat) yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei maupun hasil
tabulasi Komisi Pemilihan Umum
-wiki-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PEMILU