Pasangan Syahrul-Nu'mang Unggul 52,90 Persen
 |
| Calon Gubernur, Syahrul Yasin Limpo di dampingi Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan memberikan keterangan pers ke sejumlah wartawan usai melakukan kampanye di lapangan Pemuda, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan |
Hasil quick count Citra Publik Indonesia (CPI) --Lingkaran Survei Indonesia Group (LSI)-- menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), unggul dari dua pasangan kandidat lainnya, yaitu Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) serta Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), dalam pilkada yang berlangsung hari ini, Selasa (22/1/2013)
Direktur Eksekutif CPI, Hanggoro DP, dalam siaran persnya yang disampaikan ke Kompas.com merinci perolehan suara ketiga pasangan tersebut menurut versi hitung cepat lembaga survei yang dipimpinnya. Pasangan nomor urut 1 Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) meraih 41,52 persen; pasangan nomor urut nomor urut 2 Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) 52,90 persen dan; pasangan nomor urut 3 Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendapat 5,58 persen.
Dari jumlah pemilih yang terdaftar, sebanyak 69,61 persen di antaranya melakukan pencoblosan (voters turn out). Quick count Citra Publik Indonesia-Lingkaran Survei Indonesia Group (LSI) dilakukan dengan margin of error +/- 1 %. Data quick count disimpulkan dari 100 persen data yang masuk ke pusat pengumpulan data CPI-LSI Grup.
Secara resmi, lanjut Hanggoro, KPUD yang akan mengumumkan pemenangan Pilkada Provinsi Sulawesi Selatan.
"Namun dari pengalaman CPI-LSI Group melakukan puluhan quick count selama ini, pemenang versi KPUD tak berbeda dengan hasil quick count CPI-LSI Group yang dilakukan dengan sample secara ilmiah," tandas Hanggoro.
Sumber: regional.kompas.com - Selasa, 22 Januari 2013 | 16:01 WIB
Direktur Eksekutif CPI, Hanggoro DP, dalam siaran persnya yang disampaikan ke Kompas.com merinci perolehan suara ketiga pasangan tersebut menurut versi hitung cepat lembaga survei yang dipimpinnya. Pasangan nomor urut 1 Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) meraih 41,52 persen; pasangan nomor urut nomor urut 2 Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) 52,90 persen dan; pasangan nomor urut 3 Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendapat 5,58 persen.
Dari jumlah pemilih yang terdaftar, sebanyak 69,61 persen di antaranya melakukan pencoblosan (voters turn out). Quick count Citra Publik Indonesia-Lingkaran Survei Indonesia Group (LSI) dilakukan dengan margin of error +/- 1 %. Data quick count disimpulkan dari 100 persen data yang masuk ke pusat pengumpulan data CPI-LSI Grup.
Secara resmi, lanjut Hanggoro, KPUD yang akan mengumumkan pemenangan Pilkada Provinsi Sulawesi Selatan.
"Namun dari pengalaman CPI-LSI Group melakukan puluhan quick count selama ini, pemenang versi KPUD tak berbeda dengan hasil quick count CPI-LSI Group yang dilakukan dengan sample secara ilmiah," tandas Hanggoro.
Sumber: regional.kompas.com - Selasa, 22 Januari 2013 | 16:01 WIB
Kapolda Khawatir Hitung Cepat Picu Kerusuhan
 |
| Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Kapolda Sulselbar), Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Mudji Waluyo. |
Aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda
Sulselbar) serta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulawesi Selatan
(Sulsel) mengkhawatirkan hasil perhitungan cepat atau quick count yang bisa memicu kerusuhan dalam pemilihan Gubernur Sulsel yang berlangsung, Selasa (22/1/2013) siang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jenderal Mudji Waluyo dan Ketua KPUD Sulsel, Jayadi Nas di hadapan Kepala Badan Pemeliharaan Keamananan Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Oegroseno, Kepala Koorps Brigade Mobil Mabes Polri, Inspektur Jenderal Irjen Polisi, Kepala Divisi Propam Mabes Polri, Irjen Polisi Syarifuddin, Panglima Kodam Wirabuana Mayor Jenderal (Mayjen) M Nizam, Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Djoehermansyah Djohan dan Direktur Jenderal Kesbangpol, Tanribali Lamo.
"Saat quick count, situasi bisa jadi mencekam," kata Mudji di markas Polrestabes Makassar.
Sementara itu, Ketua KPUD Sulsel, Jayadi Nas mengatakan, hingga kini, belum ada laporan terjadinya kecurangan selama proses pemungutan suara. Namun, diakui dia agar semua pihak tidak lengah dan mewaspadai kegiatan setelah pemilihan usai, terutama hasil hitung cepat. "Klaim kemenangan dirayakan berlebihan melalui pawai yang berpotensi memicu kericuhan," ujar Jayadi.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Polisi Oegroseno mengatakan, kehadirannya dan beberapa perwira tinggi Mabes Polri ke Makassar, bukan berarti situasi di Sulsel tidak kondusif. Ia juga berharap soal hasil hitung cepat tidak menjadi pemicu konflik. "Mari berdoa agar semuanya aman. Awalnya Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo dan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi juga berniat memantau langsung Pilkada Sulsel, Tapi batal. Jangan sampai ada kesan di sini berbahaya. Soal quick count, semoga bisa diantisipasi dan diterima sebagai hasil sementara," kata Oegroseno.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jenderal Mudji Waluyo dan Ketua KPUD Sulsel, Jayadi Nas di hadapan Kepala Badan Pemeliharaan Keamananan Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Oegroseno, Kepala Koorps Brigade Mobil Mabes Polri, Inspektur Jenderal Irjen Polisi, Kepala Divisi Propam Mabes Polri, Irjen Polisi Syarifuddin, Panglima Kodam Wirabuana Mayor Jenderal (Mayjen) M Nizam, Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Djoehermansyah Djohan dan Direktur Jenderal Kesbangpol, Tanribali Lamo.
"Saat quick count, situasi bisa jadi mencekam," kata Mudji di markas Polrestabes Makassar.
Sementara itu, Ketua KPUD Sulsel, Jayadi Nas mengatakan, hingga kini, belum ada laporan terjadinya kecurangan selama proses pemungutan suara. Namun, diakui dia agar semua pihak tidak lengah dan mewaspadai kegiatan setelah pemilihan usai, terutama hasil hitung cepat. "Klaim kemenangan dirayakan berlebihan melalui pawai yang berpotensi memicu kericuhan," ujar Jayadi.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Polisi Oegroseno mengatakan, kehadirannya dan beberapa perwira tinggi Mabes Polri ke Makassar, bukan berarti situasi di Sulsel tidak kondusif. Ia juga berharap soal hasil hitung cepat tidak menjadi pemicu konflik. "Mari berdoa agar semuanya aman. Awalnya Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo dan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi juga berniat memantau langsung Pilkada Sulsel, Tapi batal. Jangan sampai ada kesan di sini berbahaya. Soal quick count, semoga bisa diantisipasi dan diterima sebagai hasil sementara," kata Oegroseno.
Sumber: regional.kompas.com - Selasa, 22 Januari 2013 | 12:01 WIB
Tiga Jenderal dari Mabes Polri Tinjau Pilgub Sulsel
 |
| Tiga jenderal dari Mabes Polri, Kepala Polda Sulselbar, Pangdam VII Wirabuana, Kajati Sulselbar, Ketua KPUD Sulsel beserta rombongan melakukan kunjungan di Lapas Klas 1 Makassar saat pemilihan gubernur Sulsel, Selasa (22/01/2013). |
Tiga jenderal dari Markas Besar Polri datang ke Kota Makassar untuk
meninjau langsung proses pemilihan gubernur yang berlangsung Selasa
(22/1/2013). Ketiga jenderal itu adalah Kabag Harkam Komjen Oegroseno,
Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Syarifuddin, dan Kakor Brimob
Irjen Unggung Cahyono.
Kemudian mereka meninjau langsung sejumlah TPS. Rombongan tersebut dipimpin Kepala Polda Sulselbar Irjen Mudji Waluyo dan wakilnya, Brigjen (Pol) Syahrul Mamma. Di dalamnya ada Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam, Kajati Sulselbar M Kohar, Ketua KPUD Sulsel Jayadi Nas, dan rombongan KPU Pusat, pejabat Polda Sulselbar, serta pejabat Kodam VII Wirabuana.
Rombongan tersebut mengunjungi TPS 10 Jalan Monginsidi, Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar, yang merupakan tempat memilih calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin. Kemudian rombongan ke TPS 01 di Jalan Bontolempangan, Kelurahan Saweri Gading, Kecamatan Ujungpandang, yang merupakan tempat pemilihan calon gubernur petahana, Syahrul Yasin Limpo.
Terakhir, rombongan memantau Pemilihan Gubernur Sulsel di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Gunung Sari, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Di lapas itu, pemantauan dilakukan terhadap 733 orang tahanan dan narapidana yang melakukan pemilihan.
Seusai melakukan peninjauan, rombongan lalu kembali ke Markas Polrestabes Makassar Jalan Ahmad Yani. Hingga kini, situasi pemilihan suara di TPS masih berlangsung aman. Suasana di ruas jalan Kota Makassar tampak lengang, masyarakat terfokus pada Pilgub Sulsel di masing-masing TPS.
Kemudian mereka meninjau langsung sejumlah TPS. Rombongan tersebut dipimpin Kepala Polda Sulselbar Irjen Mudji Waluyo dan wakilnya, Brigjen (Pol) Syahrul Mamma. Di dalamnya ada Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam, Kajati Sulselbar M Kohar, Ketua KPUD Sulsel Jayadi Nas, dan rombongan KPU Pusat, pejabat Polda Sulselbar, serta pejabat Kodam VII Wirabuana.
Rombongan tersebut mengunjungi TPS 10 Jalan Monginsidi, Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar, yang merupakan tempat memilih calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin. Kemudian rombongan ke TPS 01 di Jalan Bontolempangan, Kelurahan Saweri Gading, Kecamatan Ujungpandang, yang merupakan tempat pemilihan calon gubernur petahana, Syahrul Yasin Limpo.
Terakhir, rombongan memantau Pemilihan Gubernur Sulsel di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Gunung Sari, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Di lapas itu, pemantauan dilakukan terhadap 733 orang tahanan dan narapidana yang melakukan pemilihan.
Seusai melakukan peninjauan, rombongan lalu kembali ke Markas Polrestabes Makassar Jalan Ahmad Yani. Hingga kini, situasi pemilihan suara di TPS masih berlangsung aman. Suasana di ruas jalan Kota Makassar tampak lengang, masyarakat terfokus pada Pilgub Sulsel di masing-masing TPS.
Sumber: regional.kompas.com - Selasa, 22 Januari 2013 | 10:27 WIB
Sulsel Gelar Pemilukada Serentak Hari Ini
Selasa, 22 Januari 2013 15:31 WIB
Sulsel Gelar Pemilukada Serentak Hari Ini
Selasa, 22 Januari 2013 15:31 WIB
Sulawesi Selatan, (tvOne).
Pesta Demokrasi Sulawesi Selatan
diselenggarakan secara serentak pada hari ini, Selasa, (22/1). Sayangnya
pesta demokrasi tersebut diwarnai bentrok antarpendukung pasangan calon
Gubernur Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PEMILU